Perlu diketahui zakat untuk ekonomi Indonesia sangatlah mempengaruhi. Karena zakat merupakan salah satu rukun Islam urutan ke empat dan menjadi wajib untuk dijalani. Pasalnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penduduk dengan mayoritas beragama Islam.
Hal tersebut menjadi kewajiban setiap umat Islam yang dibayarkan setiap bulan Ramadhan dengan sebutan zakat fitrah. Namun, selain zakat fitrah ada beberapa zakat lagi yang perlu dibayarkan sesuai dengan ketentuan dan syarat dari perintah Allah SWT.
Menurut bahasa, zakat memiliki arti suci, bertambah, dan berkah. Sehingga, bisa dibilang sebagian harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat kepada seseorang yang berhak menerimanya.
Alasan Pentingnya Zakat untuk Ekonomi Indonesia
Pasalnya, zakat di Indonesia memiliki potensi terbilang sangatlah besar dengan jumlah prediksi mencapai 327T pertahunnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilar penting dalam rencana strategi pembangunan ekonomi menjadi lebih baik.
Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses pertumbuhan pendapatan total serta pendapatan per kapita. Pembangunan ekonomi ini secara perhitungan pertumbuhan penduduk, perubahan mendasar pada struktur ekonomi negara, serta distribusi pendapatan masyarakat.
Hal tersebut didukung oleh adanya pemanfaatan teknologi, penanaman modal peningkatan kompetensi hingga peningkatan pengetahuan dan kapasitas dalam organisasi. Sehingga, penting untuk turut diawasi penyalurannya agar bisa bermanfaat zakat untuk ekonomi Indonesia.
Peran Zakat Sebagai Instrumen Keuangan Negara
Penelitian menjelaskan mengenai keuangan publik dalam konsep Islam, dimana kebijakan fiskal secara umum mengenai keuangan publik dalam Islam, secara tidak langsung berbicara mengenai bagaimana sebuah negara dalam mengelola keuangan.
Mengelola keuangan dari sisi penerimaan maupun pengeluaran dengan cara lebih baik sesuai pedoman syariat Islam, sehingga nantinya bisa menjadi salah satu instrumen keuangan. Berikut ketahui peran zakat untuk ekonomi Indonesia:
1. Instrumen Keuangan Negara
Salah satu upaya dan kewajiban suatu negara adalah mengatur ekonomi yang memiliki tujuan untuk menjamin masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan. Sehingga, pemerintah memiliki peran menyediakan berbagai barang publik untuk mendorong pembangunan dan kesejahteraan bersama.
Sebagai salah satu komponen utama dalam keuangan publik, dimana zakat menjadi suatu kewajiban untuk semua umat Islam serta merupakan elemen penting sebagai sumber pendapatan negara. Hal tersebut karena dalam pelaksanaannya melalui institusi resmi atau legal dari pengumpulan, pengelolaan, hingga pendistribusiannya.
2. Implikasi Zakat dalam Arti Khusus
Dalam hal zakat untuk ekonomi Indonesia, karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki kekurangan. Kemudian juga dapat memperkecil jurang kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Secara tidak langsung juga dapat menekan jumlah permasalahan sosial, kriminalitas, dan lainnya.
Selain itu, juga bisa menjaga kemampuan daya beli masyarakat supaya bisa memelihara sektor usaha, sehingga terjaga pada tingkat yang dapat terkontrol dan perekonomian berjalan dengan baik. Hal tersebut membuat pentingnya pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk membayar zakat.
Anda bisa membayarkannya melalui Badan Amil Zakat Nasional atau LAZ tertentu lainnya yang telah didirikan pada seluruh provinsi, kabupaten, dan kecamatan masing-masing. Dengan melakukan pemusatan dalam penghimpunannya, maka dana tersebut bisa dan lebih mudah disalurkan.
Hal tersebut nantinya memiliki potensi zakat untuk ekonomi Indonesia dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Terkait masalah fundamental yang bernama kemiskinan, akan menjadi tanggung jawab suatu negara tersebut.
3. Peranan Negara yang Aktif
Pada umumnya para pemikir Islam cenderung menempatkan peranan negara yang aktif. Hal ini dalam bentuk mengendalikan perekonomian kearah perkembangan yang lebih stabil. Terutama bertujuan untuk mencegah pengangguran dan mengarahkan alokasi sumber daya.
Nantinya, bermanfaat untuk mencapai keseimbangan antara efisiensi dan partisipasi masyarakat yang luas dalam kegiatan usahanya untuk melakukan redistribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat. Sehingga, tidak terjadi kepincangan maupun ketidakadilan sosial.
Pasalnya, kemiskinan menjadi suatu fenomena yang sangat kompleks. Dengan demikian, kemiskinan tidak hanya menyangkut problem kultural saja, tetapi juga sebagai problem struktural menyangkut bagaimana negara membuat kebijakan fiskal berorientasi pada penanggulangan angka kemiskinan.
Peranan Islam selalu menganjurkan untuk selalu menumbuhkan peranan pada setiap individu dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan menumbuhkan proses kebersamaan sosial melalui zakat untuk ekonomi Indonesia, infak, sedekah maupun instrumen lainnya.
Peran Negara dalam Menciptakan Distribusi Pendapatan
Islam meletakkan berbagai peran sentral negara untuk menciptakan distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakatnya secara lebih adil dan merata. Hal ini demi keberlangsungan perkembangan ekonomi dalam proses kemajuan dan pemerataan serta sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat.
Dimana dalam mencari solusi ke taraf hidup menjadi lebih layak. Pembelanjaan pemerintah dalam koridor negara Islam berpegang pada terpenuhinya semua kebutuhan primer pada setiap individu, dan kebutuhan sekunder sebagai kebutuhan pelengkap sesuai kadar kemampuannya.
Dengan penjaminan kebutuhan primer tersebut, membuat negara membangun suatu infrastruktur ekonomi dengan distribusi yang adil. Karena adanya orang-orang yang kurang memiliki kemampuan dari sisi ekonomi disantuni oleh negara dengan zakat untuk ekonomi Indonesia.