Pasokan Senjata Israel Berkurang, Banyak Negara Mulai Mundur

4 min read

Sejak penyerangan yang dilakukan Israel beberapa bulan terakhir, akhirnya beberapa negara mundur sebagai pasokan senjata Israel atas penyerangan tersebut. Alasannya menganggap bahwa serangan kepada hamas sudah berlebihan.

Hal tersebut juga disusul oleh tanggapan Presiden Amerika Serikat yakni Joe Biden yang mengatakan bahwa serangan Israel kepada Kamar pada 7 Oktober sudah berlebihan. Namun hal tersebut juga mendapatkan kritikan dari Josep Borrell.

Mulai Mundurnya Beberapa Negara dalam Memberikan Pasokan Senjata Israel

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell memberikan pernyataan cukup tajam untuk pemimpin negara Paman Sam tersebut. Ia mengatakan bahwa sudah banyak orang terbunuh, namun pasokan senjata masih berjalan. Ia juga mengatakan bahwa banyaknya orang terbunuh di Israel, sudah saatnya mengurangi jumlah senjata demi mencegah banyaknya orang tewas.

Ungkapan Josep Borrell tersebut langsung mengatakannya kepada wartawan pada senin (12/2/2024). Beberapa bulan terakhir ini memang kecaman internasional terus meningkat, melihat banyak korban tewas akibat peperangan yang dilakukan oleh Israel dan Hamas. Dari Menteri Kesehatan mengatakan bahwa jumlah tewas mencapai 29.179 warga Palestina.

Sedangkan untuk orang tewas dari pihak Israel yaitu mencapai 1.139 orang jauh di bawah korban Palestina. Dari banyaknya korban tewas, PBB belum mengambil tindakan tegas atas peristiwa genosida yang dilakukan oleh Israel.

Namun, beberapa negara memang sudah mulai mundur memberikan pasokan senjata Israel, melihat perang yang semakin parah dan melibatkan banyak warga sipil. Namun, belum bisa dipastikan pihak Israel apakah merasa terpengaruh atas hal tersebut.

Daftar Negara yang Berhenti Menjadi Pendukung Pasokan Senjata Israel

Ada beberapa negara yang saat ini sudah mulai mundur memberikan pasokan senjata ke negara Israel. Sedangkan untuk beberapa negara yang menghentikan pasokan senjata tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Belanda

    Belanda menjadi salah satu yang menghentikan pasokan senjata Israel. Pengadilan Belanda memberikan tenggang waktu satu minggu kepada pemerintah agar memblokir seluruh ekspor suku cadang jet tempur yakni F-35. Seperti yang diketahui bahwa jet tempur F-35 tersebut merupakan pesawat yang digunakan oleh Israel untuk melakukan pengeboman di Jalur Gaza.

    Sudah banyak korban jiwa yang diakibatkan bom yang dijatuhkan dari F-35 tersebut. Keputusan menghentikan pasokan senjata Israel tersebut sebenarnya hasil dari gugatan yang sebelumnya diajukan oleh organisasi kemanusiaan Belanda. Organisasi seperti Oxfam Novib, The Right Forum mendesak pemerintahan Belanda atas bantuan tersebut.

    Atas isi dari keputusan pengadilan tersebut bahwa tidak dapat dipungkiri ada risiko besar terkait pengiriman suku cadang F-35. Salah satu risiko besarnya yaitu digunakan untuk melakukan pelanggaran serius kepada hukum kemanusiaan internasional.

  • Belgia

    Tidak hanya Belanda saja berhenti menjadi pasikan senjata Israel, Belgia juga melakukan hal serupa. Dari Pemerintahan Belgia mengatakan bahwa mereka akhirnya menangguhkan dua izin ekspor mesiu untuk dikirimkan ke Israel pada 6 Februari.

    Pemerintah Belgia juga menyampaikan melakukan kutipan dari keputusan sementara yang dilakukan ICJ, bahwa ICJ menyimpulkan ada tindakan Genosida. Bahkan ICJ juga sampai mengatakan “Jelas” genosida memang dilakukan di Gaza.

  • Jepang

    Menyusul tindakan kedua negara sebelumnya bahwa perusahaan Jepang yakni Itochu Corporation memberikan pengumuman pada 5 februari untuk mengakhir kemitraan terhadapan Israel. Hal ini tentu memberikan pengaruh besar terhadap produksi pasokan senjata Israel.

    Memang sebelumnya Itochu Corporation menjalin kemitraan dengan produsen senjata Israel yakni Elbit System. Akhirnya kemitraan tersebut harus berakhir atas tindakan Israel selama ini dan berakhir pada bulan Februari.

    Kepala Keuangan Itochu, Tsuyoshi Hachimura menyapaikan saat konferensi pers bahwa melakukan penangguhan nota kesepahaman dengan Elbit System. Hal tersebut berdasarkan permintaan dari Kementerian Pertahanan Jepang.

  • Italia

    Sebelumnya Italia juga menjadi salah satu bagian pasokan senjata Israel, namun akhirnya negara tersebut harus menghentikan upayanya. Bahkan keputusan tersebut datang langsung dari Pemerintahan agar menghentikan pasokan senjata ke Israel.

    Pada hari Sabtu 20 Januari 2024, Menteri Luar Negeri Italia, yakni Antonio Tajani menyampaikan bahwa Roma saat ini sudah menangguhkan semua pengiriman material ke Israel. Hal tersebut berdasarkan seruan dari pemimpin Partai Demokrat Elly Schlein.

  • Spanyol

    Hal tersebut juga dilakukan oleh Spanyol yang akhirnya ikut menghentikan diri menjadi salah satu negara pasokan senjata Israel. Menteri Luar Negeri Spanyol El Diario bahkan menyampaikan bahwa negaranya belum menjual senjata apapun ke Israel sejak awal.

    Sementara untuk sekarang ada embargo untuk proses penjualan senjata tersebut. Meskipun terdengar kabar bahwa Spanyol telah mengekspor senjata senilai 1,1 juta USD. Menteri Luar Negeri Spanyol juga membenarkan informasi tersebut.

    Ia hanya menyampaikan bahwa bahan yang diberikan hanya sebagai bentuk pengujian atau demonstrasi. Selain itu, pemerintah Spanyol juga menyampaikan bahwa proses tersebut masih sesuai izin yang sudah diberikan sebelum tanggal 7 Oktober lalu.

Namun, belum diketahui lebih lanjut, apakah ungkapan tersebut hanya sebatas alibi atau memang masih menjadi pemasok senjata ke Israel. Namun, banyak orang mengharapkan negara-negara pasokan senjata Israel perlu mengikuti beberapa negara lainnya untuk berhenti.

You May Also Like

More From Author