Inilah Perbedaan Tongseng, Gulai, dan Tengkleng

3 min read

Menikmati olahan daging dicampur dengan bumbu kental seperti tongseng, tengkleng, dan gulai pastinya sangat nikmat jika disantap ketika cuaca sedang dingin. Ditambah nasi hangat, bawang goreng, dan sambal membuat kuliner Indonesia ini semakin lezat. Namun, apakah Anda mengetahui perbedaan tongseng, gulai, dan tengkleng?

Walaupun ketiga makanan itu bahan dasarnya adalah daging kambing atau daging sapi, sebetulnya hidangan tersebut punya perbedaan. Sering sekali ketiga makanan tersebut dianggap sama meskipun sekilas memang punya tampilan serupa. Sehingga tak heran jika orang-orang susah membedakannya.

Oleh karena itu, supaya Anda tak keliru ketika memesan di restoran, berikut ini sejumlah perbedaan tengkleng, tongseng, dan gulai. Mari simak informasi lebih lanjutnya!

Sejarah Tongseng, Gulai, dan Tengkleng

Sebelum tahu perbedaan gulai, tengkleng, dan tongseng, ketahui dulu sejarah ketiganya. Dimulai dari gulai, masakan Indonesia ini asalnya dari Sumatera diciptakan Suku Minangkabau, yang mana sangat suka untuk mencampurkan rempah-rempah. Sebetulnya, gulai ini mendapatkan pengaruh dari India Selatan, tapi rasa India diubah secara total dengan aneka bumbu serta rempah, dan isinya. Kemudian gulai meluas sampai ke Pulau Jawa. Di Jawa, kuah gulai jadi lebih encer dan memakai kecap.

Sedangkan, tongseng mulai muncul di Jawa abad ke-18 hingga ke-19. Ketika masa kolonial Belanda, pendatang dari Arab serta warga India Muslim datang berimigrasi dan bermukim di Nusantara. Kemudian, pendatang dari Arab sangat suka dengan daging kambing serta domba di hidangan mereka.

Lalu, untuk masakan tengkleng, menurut informasi tetua-tetua di Solo, tengkleng bermula dari kerjaan yang mana daging kambing disajikan untuk para bangsawan serta warga Belanda. Lalu hanya bagian tulang, kepala, serta kaki tersisa untuk pekerja dan juru masak. Namun, mereka punya ide dimana tulang-tulang dengan daging masih menempel tetap dimasak.

  • Daging DigunakanPerbedaan berikutnya dapat dilihat dari pemilihan daging ataupun isian yang dipakai. Sebetulnya, gulai dibuat dari bahan dasar jeroan kambing (paru, usus, babat, serta lainnya). Namun, Anda pun bisa tambahkan daging kambing atau sapi dipotong kecil-kecil bentuk dadu.

    Lalu, untuk tengkleng dibuat dari daging masih menempel di tulang, apalagi bagian tulang iga dan tulang belakang. Biasanya, tengkleng memakai daging kambing, tapi sekarang pun ada yang memakai daging sapi ataupun kerbau. Berikutnya yakni tongseng, yang mirip gulai. Umumnya, tongseng dimasak memakai daging kambing, tapi ada pula tongseng menggunakan daging domba, daging sapi, sampai daging kerbau.

  • Bumbu dan Kuah DigunakanKuah gulai sangat gurih sebab pemakaian santan yang cukup banyak. Lalu, warnanya sedikit kuning karena terdapat rempah kemiri, kunyit, dan lainnya. Dibandingkan tengkleng dan tongseng, kuah gulai lebih kental.

    Sedangkan untuk tongseng, bumbu yang digunakan seperti bawang putih, bawang merah, tomat, merica, dan bumbu lain, lalu ditumis. Warna kuah tongseng sedikit kecoklatan sebab campuran kecap serta kuah lebih sedikit dan lebih encer. Untuk tengkleng, kuah hampir mirip gulai sebab kuah kental dari santan, dan harum bumbu sangat tajam.

  • Bahan TambahanBumbu tambahan yang digunakan menjadi perbedaan berikutnya. Untuk gulai, umumnya jarang menambahkan bahan tambahan, biasanya hanya potongan kentang sudah cukup dan untuk selebihnya disajikan dengan kuah serta daging atau jeroan. Untuk tongseng, biasanya ditambahkan sayuran seperti kol, tomat, sampai cabai ke kuah. Kemudian tengkleng, tak diberi tambahan apapun, hanya disajikan jeroan dan tulang maupun tambahan cabai yang utuh.

Nah, itulah sejumlah perbedaan tongseng, gulai, dan tengkleng supaya tidak keliru. Jadi, meskipun ketiga kuliner Indonesia tersebut sering dikatakan mirip, tapi makanan-makanan tersebut punya ciri khas tersendiri. Pastinya dengan rasa berbeda. Jika penasaran, cobalah ketiganya untuk bandingkan rasa.

More From Author