Apa itu Sel Punca? Pengertian, Jenis-Jenis, Manfaat & Efek Samping

Estimated read time 4 min read

Setiap manusia tentu memiliki banyak jenis sel untuk memastikan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Salah satu jenis sel dengan fungsi khusus adalah sel punca atau stem cell. Lalu, sebenarnya apa itu sel punca dalam dunia medis?

Sel yang satu ini memang spesial karena memiliki kemampuan untuk mengubah, menyesuaikan, sampai memperbanyak diri. Kemampuan inilah yang membuatnya dijadikan sebagai bahan transplantasi untuk pengobatan medis.

Apa itu Sel Punca?

Seperti yang diketahui, setiap individu umumnya berasal dari sebuah sel atau yang kerap disebut zigot. Zigot dapat diartikan sebagai gabungan antara sperma dari seorang pria dan sel telur wanita. Sel kemudian akan membelah menjadi dua sel, empat sel, enam sel sampai seterusnya. Semua sel yang terbelah memiliki peran dan fungsi masing-masing di dalam tubuh atau yang lebih dikenal dengan istilah diferensiasi.

Sel induk atau sel punca sebenarnya masih tergolong dalam sel yang tidak memiliki fungsi apapun. Bisa dibilang merupakan sel murni yang belum melalui proses diferensiasi yang cukup panjang. Namun, dalam kondisi tertentu sel induk bisa membelah diri sebanyak mungkin menyesuaikan kebutuhan. Sel anak yang merupakan hasil dari pembelahan sel punca akan menjadi sel lain dengan jenis berbeda.

Sel tersebut biasanya memiliki fungsi yang lebih spesifik seperti sel otak, sel darah, sel tulang dan sel otot. Hal inilah yang membuat fungsi sel punca menjadi spesial sehingga dapat memperbaiki organ tubuh yang rusak. Sampai pada akhirnya kini sudah dijadikan terapi untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Berbagai Macam Jenis Sel Punca

Setelah memahami pengertian apa itu sel punca, ketahui juga beberapa jenisnya. Sel ini terbagi dalam 3 jenis yang disesuaikan dari mana sumbernya, yaitu stem cell embrio, dewasa, dan embrionik. Masing-masing sel induk memiliki perbedaan tersendiri, yaitu seperti berikut ini:

  1. Sel Induk Embrio
    Sesuai namanya, stem cell embrio berasal dari embrio yang sudah berusia sekitar 3 sampai 5 hari. Embrio dalam rentang usia tersebut umumnya hanya memiliki kurang lebih 150 sel saja.Sel ini mampu berkembang biak menjadi berbagai jenis sel dengan jumlah lebih banyak ketimbang stem cell biasa. Namun untuk pengambilan sel ini masih menjadi perdebatan jika dilihat dari segi etika.
  2. Sel Induk Dewasa
    Sel induk dewasa banyak dijumpai di jaringan tubuh orang dewasa seperti sumsum tulang dan lemak. Jika dibandingkan dengan sel sebelumnya, kemampuan sel ini masih sangat terbatas untuk mengalami perkembangan menjadi beragam jenis sel.Sebagian penelitian menunjukkan bahwa sel ini hanya bisa berkembang menjadi jenis sel yang sama berdasarkan sumbernya. Seperti misalnya, sel yang berasal dari sumsum tulang berfungsi untuk memproduksi sel darah.Meskipun begitu, studi terbaru yang dilakukan menunjukkan bahwa sel tersebut bisa berkembang hingga membentuk sel otot jantung dan sel tulang. Hanya saja untuk pernyataan ini masih perlu dilakukan penelitian secara lebih lanjut.
  3. Sel Induk Embrionik
    Sel dewasa ternyata dapat dibuat menjadi sel induk dengan menerapkan teknologi genetic reprogramming. Sel ini akan diprogram hingga sifat yang dimiliki menyerupai sel induk embrionik.Program baru semacam ini memaksimalkan fungsi stem cell dari organ tubuh itu sendiri sehingga menyebabkan reaksi penolakan imun. Namun untuk efek samping yang dihasilkan masih belum dipastikan secara detail.

Manfaat Sel Punca

Selain memahami apa itu sel punca, tentu kamu tidak boleh melupakan manfaatnya. Sekarang ini terapi pengobatan dengan sel punca masih dikembangkan untuk mengobati berbagai penyakit kronis ataupun degeneratif. Penyakit tersebut tentunya tidak bisa diatasi dengan pengobatan biasa, diantaranya:

  • Stroke Diabetes
  • Pengapuran sendiri
  • Luka baka
  • Penyakit kanker
  • Patah tulang
  • Kelumpuhan pada saraf tulang belakang
  • Penyakit autoimun
  • Gagal jantung
  • Penyakit degeneratif yang berbahaya seperti parkinson dan osteoarthritis

Perlu diketahui, terapi sel punca yang hanya mendapat persetujuan dari FDA (Food and Drug Administration) yaitu transplantasi sel induk hematopoietik. Terapi tersebut mampu memiliki manfaat untuk mengatasi gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan darah.

Efek Samping dari Terapi Sel Punca

Penelitian terkait pengobatan dengan sel punca sebenarnya masih terus berjalan. Salah satu alasan yang utama karena adanya efek samping yang kemungkinan muncul, di antaranya yaitu:

  • Tubuh akan menimbulkan reaksi penolakan karena menganggap sel induk sebagai benda asing atau yang disebut graft versus host disease. Kondisi ini biasanya ditandai dengan muntah, kram pada perut, mual, kerusakan organ, nafsu makan berkurang, hingga penyakit kuning.
  • Mengalami perkembangan secara bebas atau dalam berbagai macam sel sekaligus. Jika sudah demikian maka perkembangan sel tersebut tentu tidak akan sesuai dengan yang diinginkan.
  • Terapi dengan sel punca atau stem cell dapat memicu pertumbuhan tumor dalam tubuh.
    Kemungkinan terburuk bisa menyebabkan terjadinya kebutaan karena suntikan stem cell pada mata.
  • Kemunculan penyakit kanker baru
  • Kegagalan dalam transplantasi sel induk dapat menyebabkan kematian

Sekarang kamu sudah paham mengenai pengertian apa itu sel punca, bukan? Meskipun ampuh untuk mengobati berbagai jenis penyakit, namun pengobatan dengan terapi sel ini menimbulkan pro kontra. Hal ini karena memiliki efek samping sehingga belum terbukti aman.

You May Also Like